Tak Ada Kata Terlambat

Seorang tokoh bernama Abu Yusuf, murid Imam Hanafi, masih sangat muda waktu itu. Ketika itu beliau sempat berselisih faham mengenai salah satu cabang ilmu dalam faraidh (ilmu waris).

Kini, ketika sang Abu Yusuf sudah tua dan terbaring di ranjang kematiannya, dia menyadari bahwa dalam perselisihan kala itu pendapat temannya yang benar.

Atas ijin Allah, sang teman datang untuk menjenguknya setelah bertahun terpisah. Dalam kesempatan itu pula, Abu Yusuf mengakui kesalahannya dan mohon petunjuk kepada temannya itu untuk mengajarinya ilmu tersebut. Sang teman berkata; bukankah engkau sedang sakit keras? Abu Yusuf pun menjawab; meninggal dalam keadaan menguasai ilmu tersebut adalah lebih baik bagiku.

Akhirnya, teman tersebut pun akhirnya mengajari Abu Yusuf yang dalam pembaringan di ranjang kematiannya. Setelah diajari, tak lupa Abu Yusuf menghafal dan memastikan temannya memberikan koreksi atas pemahamannya terhadap ilmu tersebut. Setalah itu, sang teman pun pamit untuk pulang. Ketika teman tersebut melangkah keluar rumah, keluarga Abu Yusuf menangis karena sang tokoh telah meninggal dunia.

Kisah diatasĀ  memberikan inspirasi tak terhingga bahwa tidak pernah terlambat untuk mempelajari sesuatu. Bahwa menuntut ilmu itu memang hendaknya tiada henti dari buaian hingga kematian menjemput.

Bagaimana dengan kita dalam menjalankan usaha? Jangan pernah berkata terlambat untuk memulai. Bukankah membuka usaha juga merupakan sebuah pembelajaran?

Hidup hanya sekali, terlalu berharga untuk kita lalui tanpa memberikan yang terbaik dalam hidup. Berbisnis adalah perihal mempelajari hal-hal baru dan mengaplikasikannya dalam dunia usaha.

Semangat berwirausaha, semangat sang entrepreneur.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *