Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) adalah satu dari sekian banyak yayasan yang dibuat oleh Astra yang berfokus pada pengembangan UKM Indonesia. Program kerja yang dimiliki termasuk training, mentoring dan juga pengembangan seluruh aspek usaha yang dibutuhkan UKM untuk menjadi UKM Mandiri.
Dalam acara Blogger Gathering YDBA di Tier-Space, Kebayoran Baru (21 Desember 2017) kemarin, saya berkesempatan mendengarkan informasi lengkap terkait YDBA dan apa yang dilakukan YDBA selama ini.
Dalam kesempatan yang sama, saya menanyakan, apa sebenarnya permasalahan utama UKM yang paling krusial dari pengalaman selama ini.

Baik Bapak Henry C. Widjaja (Ketua YDBA) maupun Bapak Edison (Kepala Development YDBA) mengatakan hal yang sama, yaitu masalah MINDSET. Pola pikir yang dimiliki para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia ini yang paling utama yang harus diperhatikan.
Mindset Wirausaha adalah Kunci
Tidak sedikit dari para pelaku UKM yang ditemui tim YDBA dalam prosesnya masih memiliki pola pikir sebagai karyawan. Hal inilah yang agak menghambat dalam mengembangkan usaha. Mindset wirausaha haruslah dipeluk dan dijalankan oleh tiap pelaku agar usaha mereka bisa berkembang.
Contoh paling nyata yang dialami oleh Pak Edison langsung adalah ketika tim YDBA datang untuk memberikan pelatihan.

Ada yang menanyakan apakah mereka akan mendapatkan uang saku kalau ikut pelatihan ini? Padahal, pelatihan ini gratis. Materi yang diberikan juga adalah materi yang sudah disusun sedemikian rupa mengambil apa yang sudah dijalankan di Astra selama 60 tahun perjalanan penuh inspirasi mereka. Sesuatu yang berharga kan?
Selain itu, ada juga yang ikut pelatihan dan bertanya…. “Kapan bisa mulai jualan?” Padahal pelatihan itu perlu untuk membangun “tulang” usaha mereka. Tujuannya agar lebih kokoh dan bisa berkembang.
Memang, hal ini ibarat menanyakan telur atau ayam yang lebih dulu – ujar Pak Edison dalam pembicaraan singkat kami waktu itu.
Namun, memang dirasakan bahwa pola pikir inilah yang kiranya merepotkan – menjadi faktor utama. Selama program mentoring yang dilakukan oleh YDBA ini pun tidak jarang yang akhirnya memutuskan mengundurkan diri di tengah jalan karena masalah mindset wirausaha ini.
Rubah Pola Pikir: Lupakan DULU Jualan – Perbaiki Sistem Internal UKMnya
Kira-kira ini sih yang saya dapatkan dari obrolan dengan Pak Henry dan juga Pak Edison. Banyak UKM yang terlalu fokus pada jualan dan mengejar KESUKSESAN hingga akhirnya melupakan masalah lainnya.
[alert-note] [/alert-note]
Kalau kata teman saya, yang punya blog ini, miss-orientasi kesuksesan. Terlalu fokus pada penjualan, membuat para UKM lupa akan pentingnya membangun sistem yang baik untuk menunjang usaha mereka. Selain itu, biasanya yang fokus pada jual, jual dan jual, lupa kalau mereka harusnya “memberi solusi” kepada target pasar mereka.
Dengan memberi solusi, IDPrenuers yakin kalau produk yang dihasilkan akan lebih mudah diserap oleh pasar dan pelaku UKM bisa fokus pada inovasi sembari pengembangan sistem berkelanjutan. Hal ini sama prinsipnya dengan apa yang dijalankan Astra dalam mendukung UKM melalui YDBA.
YDBA – Yayasan dari Astra untuk Negeri

Sesuai dengan butir pertama Catur Dharma Astra (Filosofi Astra) – Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara, Yayasan Dharma Bhakti Dharma (YDBA) dibentuk. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan teknik, manajemen, pemasaran, pembiayaan dan teknologi informasi kepada UKM (sumber: YDBA).
Dibentuk tanggal 2 Mei 1980, YDBA dibentuk dengan motto:
Berikan Kail bukan Ikan
Jadi Astra melalui YDBA memberikan berbagai hal yang diperlukan UKM dalam bentuk program-program kerja seperti pelatihan, mentoring dan dukungan dalam bentuk lainnya (seperti pembiayaan dan juga channel distribusi).

UKM yang bisa ikut serta program tidak terbatas pada UKM yang memiliki usaha terkait bisnis Astra. Seleksi tentu tetap dilakukan YDBA untuk UKM yang mendaftar. Semua didasarkan pada nilai yang dipegang YDBA, yaitu CARE.

Untuk UKM yang bertahan, tidak sedikit jumlah dari mereka yang telah menjadi UKM Mandiri. Dari total akumulasi 60.466 UKM per Juni 2015, 83 UKM telah menjadi UKM Mandiri. Artinya, mereka sudah bisa meningkatkan usahanya melalui pencarian pasar atau pembiayaan tanpa bantuan pihak lain.
Untuk mencapai hal ini, UKM harus melewati 3 tahapan berikut (sumber: situs YDBA):
- Membangun prestasi berlandaskan kompetensi
- Menjadi partner yang dipercaya
- Menjadi model pengembangan pertumbuhan UMKM

Perjalanan…. Itulah yang ditekankan oleh YDBA kepada para UKM. Bahwa untuk mencapai kesuksesan, semua itu adalah proses perjalanan yang panjang. Perjalanan yang ditempuh pun bukan perjalanan lurus saja. Kadang UKM “dipaksa” untuk berbelok. Seperti perkembangan dunia digital di Indonesia.
Hal inilah yang membuat YDBA pun mengembangkan konsep Digital Ecosystem untuk para UKM. Mengenalkan usaha offline UKM ke dunia online. HebatnyaUKMMelalui situs , YDBA (Astra) mengajak UKM Indonesia beradaptasi dalam perjalanan mereka.
Proses perjalanan panjang juga dialami oleh Painting on Shirt, salah satu UKM binaan YDBA yang di acara mengajak blogger untuk melukis di atas kaos.
Ibarat Perjalanan Mencari Jati Diri
Painting On Shirt (PoT) adalah salah satu UKM binaan Astra sejak 1985. Bergerak di bidang kreatif – kalau boleh dibilang – PoT ini pun mengalami pasang surut dalam usaha mereka. Inovasi produk dirasakan perlu dilakukan agar bisa bertahan.

Ibarat sebuah perjalanan mencari jati diri, Pak Iskandar, owner and founder PoT, berusaha mengembangkan produk yang memang dirasakan bisa menjawab permasalahan terkait cat di atas kaos. See… kata kuncinya kan menjawab permasalahan.

Kemudian ditemukanlah cat tekstil PoT (ISP) yang sekarang ini digunakan. Cat ini tidak akan luntur – garansi selama satu tahun.
Sekarang ini, PoT sendiri sudah memiliki beberapa counter yang bisa ditemui di kota Jakarta (Ciledug, Cinere, Depok, dan Pamulang), Surabaya, Madiun dan Manado. Saya yakin, kalau tidak didukung sistem yang kuat – salah satu yang ditekankan YDBA pada UKM binaan mereka – membangun galeri di beberapa kota seperti ini akan sulit dilakukan.

Dengan berbekal misi mengembangkan minat anak untuk berekspresi dan melakukan aktivitas seni yang menyenangkan, kini PoT menyediakan workshop dan kursus melukis, batik, keramik di galeri mereka.
Masalah Mindset ini Memang Penting
Terutama untuk para pelaku UKM. Merubah mindset memang tidak mudah, apalagi jika pelaku UKM sebelumnya adalah pekerja kantoran. Namun, perubahan pola pikir ini bukan hal yang MUSTAHIL. Asalkan para pelaku mau.
Jika mereka mau merubah pola pikir mereka ke mindset wirausaha yang tepat, ditambah dengan dukungan Astra melalui YDBA, saya yakin, UKM Indonesia akan semakin berkibar. Semakin banyak start-up Indonesia yang berkibar, seperti yang saya temui di acara Inspirasi 60 tahun Astra di Surabaya, Juli kemarin. Cek aja videonya ini ya.
Menurut kamu nih, apakah mindset wirausaha ini sangat penting dalam membangun UKM? Ataukah justru tidak sepenting yang namanya modal, networking, dan lainnya? Share yuk di komentar di bawah ini.