Kenapa Startup Perlu Konsultan

kenapa startup perlu konsultan
Ayooo... kenapa startup perlu konsultan?

Banyak yang beranggapan konsultan itu barang mahal, terutama bagi usaha yang baru dirintis. Tapi tahukah kamu bahwa sebenarnya, yang paling butuh konsultan adalah pengusaha pemula atau startup? Jangan tergesa berkesimpulan dulu, mari kita sharing pandangan mengenai hal ini. Kenapa Startup Perlu Konsultan?

kenapa startup butuh konsultan
Kenapa startup perlu konsultan?

Kenapa Startup Perlu Konsultan?

1. Kebutuhan Yang Lebih Besar dalam Mengenal Industri

Secara umum, konsultan memberikan masukan dan berbagi pengalaman terkait industri dan segenap permasalahan yang pernah/sedang/akan berkembang di dalamnya. Jadi, idealnya konsultan bukan layaknya pemadam kebakaran yang hanya diperlukan dalam kondisi sudah terjadi masalah.

Nah, dari sudut pandang ini, maka jelas bahwa startup jauh lebih butuh konsultan dibandingkan usaha lainnya yang sudah mapan. Mereka para startup, secara umum memiliki pengetahuan akan industri yang jauh lebih minim dibandingkan para pemain lama.

Bagaimana kondisi sekarang, apa yang melatar-belakangi kondisi tersebut, dan bagaimana arah perkembangannya, menjadi sangat penting bagi para pemain baru untuk bisa masuk dan bertahan dalam percaturan bisnis. Karena itulah pemain baru, startup, butuh konsultan, pengetahuan akan industri yang dimasuki ini.

kenapa startup perlu konsultan
Ayooo… kenapa startup perlu konsultan?

2. Paradoks Efisiensi Biaya

Banyak orang beranggapan bahwa konsultan itu barang mewah karena tarifnya. Mengingat kembali pada point pertama tadi, seharusnya kata mahal atau mewah tadi dapat diperhalus dengan harga yang sebanding. Karena kita tahu pengalaman adalah guru yang terbaik, tapi juga merupakan sekolah yang mahal. Dan, orang cerdas tidak perlu sekolah mahal, cukup belajar dari pengalaman orang lain. Dalam konteks ini, pengalaman yang disampaikan oleh konsultan.

Menyambung perihal biaya, startup punya permasalahan lebih khas terkait hal ini. Biasanya, usaha di awal hanya berawakkan tidak lebih dari 5 orang (termasuk founder), bahkan beberapa memilih self-employed dan/atau solo-preneur, untuk tujuan efisiensi biaya.

Karena itulah kebutuhan akan konsultan menjadi in-line dengan strategi efisiensi sebuah startup. Bahkan, di beberapa kasus, business process outsource menjadi pilihan yang logis. Hal ini agar para tim inti lebih fokus kepada pengembangan startup dibandingkan harus besusah-payah mengerjakan detail administrasi dan lain sebagainya.

Baca juga: Akuntansi untuk Startup

Bagaimanapun juga, memilih untuk membentuk tim atau meng-alih-daya-kan sebagian fungsi dalam bisnis mutlak menjadi pilihan seorang entrepreneur dengan segala konsekuensinya. Hanya saja, untuk mendapatkan kemampuan setara konsultan dari seorang fresh-graduate tentu sangatlah susah, untuk tidak dikatakan mustahil. Karenanya, efisiensi biaya menjadi relevan jika dilihat dari cost-benefit analysis atas kebutuhan jasa konsultan bisnis.

Itulah kenapa startup perlu konsultan – walau dianggap “mahal” biaya sekalipun, manfaat yang didapatkan dari konsultan, that’s the price a startup entrepreneur is willing to pay.

3. Kemampuan Melihat Atap Rumah Sendiri

Setiap orang sangat susah mengetahui di awal kondisi atap rumahnya sendiri, kecuali sudah terjadi hujan dan bocor hingga air menggenang. Beruntung kalo hanya hujan, lebih parah lagi jika yang terkena kerusakan adalah rangka atapnya sehingga pada saat tak terduga terjadi roboh yang mengakibatkan kecelakaan-kecelakaan lainnya.

Dalam analogi di atas, seringkali yang bisa memberitahukan kondisi atas rumah adalah orang-orang luar yang dengan obyektif melihat kondisi rumah kita dari luar, sementara kita penghuni rumah yang sibuk dengan aktivitas di dalamnya tidak mampu memberikan pandangan yang sama.

Begitu juga dalam bisnis, para pemilik usaha apalagi pemula, seringkali disibukkan dengan hal-hal rutin sehingga kondisi makro dari usahanya, terlebih lagi industri, menjadi luput dari pengamatannya. Dalam kondisi inilah, jasa konsultan sangat dibutuhkan.

Seorang entrepreneur harus bisa berfokus dalam pengembangan bisnisnya, memastikan visinya dapat tercapai dalam kondisi industri yang ada. Pandangan menyeluruh atas peta persaingan industri menjadi penting pada saat sebuah usaha ingin bertahan, dan, apalagi jika ingin agar tidak sekedar jadi penggembira pasar.

Jadi Kenapa Startup Perlu Konsultan?

Setidaknya, itulah 3 (tiga) alasan kenapa jasa Business Consultant itu perlu, terlebih untuk para pemain baru. Tentu, keterbatasan sumber daya untuk mendapatkan jasa tersebut patut menjadi perhatian penting terutama dalam konteks perusahaan di awal usaha dengan anggaran terbatas.

Tetapi, kami yakin akan selalu ada titik temu jika ada kesamaan visi baik dari konsultan maupun kliennya. Dalam beberapa kasus, konsultan justru bisa menjadi partner pengembangan bisnis startup itu sendiri dengan pola stock share payment atas jasa yang diberikan, masuk akal bukan?

1 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *