Carilah Jalan Baru

carilah-jalan-baru

Hidup selalu dihadapkan dengan berbagai macam pilihan, demikian juga dengan perjalanan bisnis. Di setiap kondisi antara pilihan-pilihan yang ada, seorang entrepreneur dituntut mampu mengambil pilihan terbaik.

Dalam sebuah perjalanan, selalu ada jalur alternatif. Demikian yang kami alami dalam perjalanan terakhir menuju sebuah lokasi project. Kebiasaan kami melewati jalur utama kami kesampingkan untuk tujuan memperkaya jalur yang ada. Resikonya memang kami bisa saja membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama, tapi hal itu kami antisipasi dengan memulai perjalanan lebih awal.

Alhasil, sebagaimana dugaan, kami membutuhkan waktu lebih lama untuk jarak tempuh yang relatif sama. Tapi pengetahuan jalur baru yang kami peroleh sangatlah berharga.

Meminjam istilah Prof. Rheinald Kasali, seorang driver, harus mampu mengambil resiko untuk menempuh jalan baru dalam perjalanannya. Seseorang yang terkena macet dan tidak memiliki alternatif jalan lain akan jauh lebih stress dibanding dengan pejalan lain yang memiliki rute alternatif.

Dalam bisnis pun, akan pasti dijumpai kondisi yang membutuhkan kelincahan seorang entrepreneur dalam mengambil keputusan. Tidak jarang jalan yang harus ditempuh bukanlah cara-cara business as usual. Terlebih, dalam situasi ekonomi yang cenderung labil saat-saat ini, seperti sebuah seleksi alam atas eksistensi bisnis, khususnya bagi para startups.

Sebuah tips yang mungkin saja berguna adalah, bahwa dalam setiap perjalanan, seorang driver dengan kendaraan yang lebih tinggi biasanya lebih tenang dibanding pengendara lainnya yang berada di posisi lebih rendah. Ketenangan ini dia peroleh karena dengan posisi tersebut dia jadi bisa melihat jauh ke depan, mengetahui penyebab lebih awal jika terjadi kemacetan, dan karenanya akan lebih mudah menentukan jalur yang lebih baik untuk ditempuh agar lekas terhindar dari kondisi macet yang sudah atau akan terjadi.

Dalam perspective bisnis, kondisi lebih tinggi itu ibarat visi. Semakin jauh daya jangkau visi usaha kita, makin tenang kita menjalani setiap detailnya sebagai bagian dari tercapainya tujuan berbisnis. Dalam sharing sebelumnya, jangkauan visi ini kami sampaikan sebagai solusi yang tersalurkan kepada konsumen dan lingkungan bisnis melalui aktivitas usaha dan produk kita. Dalam kondisi sesulit apapun, apabila kita mempunyai produk yang merupakan solusi atas kesulitan yang dihadapi pelanggan, maka akan tetap menjadi incaran. Lebih dari itu, jika perusahaan kita telah memiliki nilai tambah yang sudah dirasakan oleh setiap stakeholders terkait, maka keberlangsungan usaha kita tidak hanya menjadi tanggung jawab kita, tapi juga menjadi aset bersama untuk saling menyelamatkan.

Catatan lain dari pemilihan jalur alternatif adalah kecepatan pengambilan keputusan. Jangan sampai untuk tujuan menghindari sebuah kemacetan kita justru terjebak pada kemacetan yang lebih parah. Maksud kita ingin berimprovisasi dalam ketidakpastian bisnis justru mempersulit situasi dengan manuver-manuver yang kurang efisien. Dalam hal ini, kecepatan bertindak harus selaras dengan kecepatan mengukur resiko. Dalam istilah kami, safe but save.

Nah, selamat mencoba instrumen-instrumen baru dalam bisnis anda. Seperti kata Einstein;

We can not solve our problems with the same thinking we used when we created them.

Mari tebarkan semangat optimisme dalam kondisi yang kian tak terduga akhir-akhir ini.

Mari Teleportasikan Manfaatnya.

2 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *